Kamis, 11 Juni 2015

Geluti Jamur, Pensiunan PNS Ini Dapat Tambahan Jutaan Rupiah

 

Menjadi pensiunan bukan berarti menjadi tidak produktif. Contohnya bagi Subandi (63 tahun), yang kini justru sibuk dengan usaha budidaya jamurnya, yaitu Julira.

Usaha Subandi dimulai sejak 2008, ketika itu dia pensiun dari Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Pemerintah Kabupaten Kulonprogo. Awal mula usaha, pria yang hobi wirausaha sejak aktif ini tertarik dengan tugas kuliah sang anak, yakni Handoko, tentang kewirausahaan.

"Waktu itu yang saya lihat prospektif ya jamur. Sebab, kalau seperti budidaya lele itu sudah sangat banyak, dan pemasarannya juga lumayan susah," kata Subandi kepada wartawan yang berkunjung ke rumah produksinya, Yogyakarta, Selasa (9/6/2015).

Subandi mengatakan, Julira memproduksi jamur kuping, jamur lingsi, dan jamur tiram, dan olahan jamur sesuai pesanan. Namun sebagian besar Julira memproduksi baglog, yakni media tanam jamur.

Subandi menerangkan, saat ini setiap bulan Julira bisa memproduksi hingga 9.000 baglog jamur, dengan harga jual Rp 2.000 untuk jamur tiram, Rp 2.100 untuk jamur kuping, dan Rp 2.500 untuk jamur lingzhi.

Harga baglog untuk jamur lingzhi paling mahal. Maklum, harga jual jamur yang berkhasiat untuk obat-obatan tersebut juga terbilang mahal, Rp 120.000 per kilogram dari pembudidaya.

Subandi mengatakan, biaya produksi budidaya jamur lebih kurang untuk keperluan menggaji 10 orang karyawan, bahan bakar dan listrik untuk produksi, serta transportasi untuk mobilitas dan distribusi.

"Keuntungan bersihnya sekitar 25 persen dari harga jual, sekitar Rp 4,5 juta per bulan," kata Subandi.

Saat ini, media tanam jamur produksi Julira dipasarkan di wilayah DI.Yogyakarta dan sekitarnya. Di Yogyakarta sendiri, baglog-baglog ini dijual ke daerah antara lain Potorono, Nglendah, dan Pandak.

Kenali Ciri Dasar Sebuah Investasi Fiktif

Hal yang menyedihkan dari begitu banyaknya kasus investasi bermasalah, menurut saya pribadi, bukan karena banyaknya korban, namun kata “investasi” yang pada akhirnya identik dengan hal yang buruk.

Padahal sebenarnya, tanpa berinvestasi, “kematian finansial” hanya tinggal menunggu waktu. Mengapa dapat dikatakan demikian? Mudahnya seperti ini, belum pernah terdengar bahwa kehidupan ini secara total tidak membutuhkan biaya, dan biaya itu berakhir pada kesimpulan harus memiliki uang.

Artinya, untuk membayar biaya hidup, yang harus dilakukan adalah bekerja, bekerja, dan bekerja. Pertanyaannya bagaimana jika saat berhenti bekerja? Bila berhenti bekerja bukan karena meninggal dunia, tidak punya uang untuk menutup biaya hidup adalah masalah yang bakal muncul.

Bisa saja sebagian orang menjawab, "tenang saja, saya punya anak dan saudara yang amat baik" maka selamat datang era menjadi parasit terhadap orang lain. Yakinkah hidup Anda mau bergantung pada orang lain saja?

Atau, "Saya memiliki dana pensiun."

Aha....beruntungnya Anda yang memiliki dana pensiun. Namun kabar buruknya: hampir semua orang di Indonesia dana pensiunnya tidak mencukupi, dan mayoritas dana pensiun yang dicairkan itu sebenarnya sebagian dikelola dalam instrumen investasi.

Sehingga kesedihan saya atas cap buruk kata “investasi” sangat beralasan bukan?

Saya menggaransi bahwa tidak semua cocok untuk menjadi pedagang, tapi semua orang cocok dalam berinvestasi, setuju?

Bagaimana bisa membaca bila di masa kecil seseorang tidak menginvestasikan waktu dan kesabaran untuk berlatih membaca?

Kembali ke soal investasi fiktif, ada beberapa ciri investasi yang berujung pada masalah:

1. Ranah hukum dan legalitas

Di Indonesia, investasi yang berhubungan dengan bank, bursa atau pasar modal, serta industri keuangan lain seperti asuransi, dana pensiun, dan lainnya, perlu tunduk pada Otoritas Jasa Keuangan (OJK), titik dan tanpa koma.

Kadang seseorang bertanya masalah investasi pembangunan apartemen dan perumahan pada OJK. Itu sudah jelas salah alamat. Sebab OJK tidak mengawasinya.

Sementara industri bursa berjangka yang berisi instrument forex dan juga komoditas, industri ini diawasi oleh Bappebti (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi).

Dan perusahaan yang memiliki akte pendirian notaris berupa PT, Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), Tanda Daftar Perusahaan (TDP) hingga NPWP tidak serta merta bisa bergerak dalam industri keuangan.

Perusahaan berjenjang seperti Multi Level Marketing (MLM) perlu memiliki surat izin tambahan SIUPPL yang diterbitkan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

Namun, peluang investasi bukan hanya sebatas produk keuangan dan MLM. Ada banyak, mulai dari investasi properti, investasi waralaba, investasi perkebunan dan peternakan. Memang ada yang belum mendapatkan sebuah klasifikasi khusus jika mereka membuka kesempatan bagi kita untuk turut berinvestasi.

Bisnis dan investasi memiliki dasar itikad baik dan transparansi. Saya tidak setuju bila ada perusahaan di luar perizinan yang sudah terklasifikasi dengan baik harus menderita usahanya akibat dicap juga sebagai investasi fiktif padahal mereka berniat untuk berbisnis dengan benar dan jujur.

2. Investasi fiktif itu ada siklus dan pendahulunya

Biasakan untuk melihat risiko, sekali lagi saya tekankan, ri-si-ko. Tidak sedikit orang yang siap untung 10 padahal tidak tahu bahwa investasi tersebut bisa rugi 10.000.

Penipuan itu bentuknya berulang dan modifikasi dari aksi penipuan sebelumnya, dimodifikasi agar semakin pasti merugikan korbannya.

Contohnya, dulu arisan berantai populer dengan kertas fotocopy yang ada di mesin-mesin ATM. Sekarang tren arisan berantai yang tidak jelas rimbanya beralih menjadi sebuah komunitas arisan berantai melalui internet. Berbeda? Ya, dari teknologinya. Konsepnya? Sama saja.

Di zaman serba maju ini, gunakanlah jari-jari kita untuk mencari informasi di internet. Pakai kata kunci sederhana dalam pencarian, maka akan keluar jawabannya.

Contohnya, kemarin saya ditawarkan sebuah peluang bisnis (investasi) pada obat-obatan luar negeri yang mencatut kata-kata “langsing” dan “sehat”. Dalam beberapa detik, saya mengetik nama perusahaan ditambah kata “scam” dan muncullah aneka informasi yang menyatakan bahwa obat-obatan tersebut terindikasi menggunakan review palsu, dokter palsu, atau penjualan yang menipu.

Bila dalam bahasa Indonesia kata kuncinya bisa ditambah dengan “penipuan” ataupun ambil kesamaan misalnya “kasus dollar hitam”, maka Anda akan mendapat hasil yang begitu banyak yang bisa membuat Anda belajar dan menganalisis.

Berhenti belajar dan mencari pengetahuan tambahan artinya kita berhenti hidup. Tidak berinvestasi artinya menanam bom waktu, sementara investasi yang baik bisa membuat kita berkembang.

Salam investasi untuk Indonesia.

ryan filbert Ryan Filbert
Ryan Filbert merupakan praktisi dan inspirator investasi Indonesia. Ryan memulai petualangan dalam investasi dan keuangan semenjak usia 18 tahun. Aneka instrumen dan produk investasi dijalani dan dipraktikkan, mulai dari deposito, obligasi, reksadana, saham, options, ETF, CFD, forex, bisnis, hingga properti. Semenjak 2012, Ryan mulai menuliskan perjalanan dan pengetahuan praktisnya. Buku-buku yang telah ditulis antara lain: Investasi Saham ala Swing Trader Dunia, Menjadi Kaya dan Terencana dengan Reksa Dana, Negative Investment: Kiat Menghindari Kejahatan dalam Dunia Investasi, dan Hidden Profit from The Stock Market, Bandarmology , danRich Investor from Growing Investment.

Di tahun 2015 Ryan Filbert menerbitkan 2 judul buku terbarunya berjudul Passive Income Strategy dan Gold Trading Revolution.

Setiap bulannya, Ryan Filbert sering mengadakan seminar dan kelas edukasi di berbagai kota di Indonesia. Harapan besar Ryan adalah memberikan sebuah sedikit 'jalan terang' bagi edukasi mengenai investasi agar semakin banyak orang Indonesia yang 'melek' akan dunia investasi dan keuangan.

7 Peluang Bisnis di Bulan Ramadhan

Bulan Ramadhan sebentar lagi akan tiba. Bulan yang ditunggu tunggu semua orang khususnya umat muslim yang di wajibkan berpuasa di bulan itu. Kenapa Bulan puasa Ramadhan ditunggu tunggu oleh banyak orang? Karena imbas dari bulan puasa tak hanya dirasakan umat muslim tapi juga non muslim. Khususnya di bidang ekonomi, hampir bisa dipastikan meski umat muslim harus berpuasa di siang hari tidak makan dan minum, namun kebutuhan konsumsi mulai dari makanan hingga pakaian justru melonjak tinggi. Sehingga lahir banyak peluang peluang bisnis yang bisa dimanfaatkan saat bulan puasa.

Mumpung bulan puasa belum tiba, masih ada waktu untuk kita mempersiapkan peluang bisnis apa yang ada saat bulan puasa. Dan memilih yang mana yang bisa kita jalankan.


Berikut ini 7 Peluang usaha terlaris saat bulan Ramadhan



1. Makanan Takjil

Segala jenis makanan yang disajikan pada saat berbuka puasa atau biasa disebut dengan takjil selalu menjadi incaran untuk berbuka. Berbagai jenis makanan, seperti risol, bakwan, tempe goreng, tahu goreng, pisang goreng, kroket, pastel, martabak, asinan, kolak, dan bubur sum-sum selalu laris terjual setiap hari di bulan puasa.


2. Minuman Berbuka Puasa

Setelah Menahan Lapar dan dahaga seharian membuat setiap orang mengidamkan minuman segar ketika berbuka. Hal ini menjadi peluang yang tak kalah ramainya ketika menjelang berbuka puasa juga dikeliling oleh penjual minuman. Berbagai jenis minuman, seperti es teh, es kelapa, es campur, es buah, sop buah, es pisang ijo, segala macam jus buah juga menjadi buruan orang-orang yang akan berbuka puasa.


3. Kue Lebaran

Memasuki bulan suci ramadan, masyarakat tentunya juga menunggu datangnya hari kemenangan di Hari Raya Idul Fitri. Di hari kemenangan tersebut, tradisi di masyarakat kita adalah saling berkunjung ke rumah keeluarga, saudara, tetangga dan sahabat lainnya. Tentu sebagi tuan rumah kita semua ingin menyajikan hidangan dan jamuan terbaik yang untuk disajikan kepada para tamu yang akan berkunjung ke rumah. Maka permintaan atas kue lebaran pun melonjak sangat tinggi saat bulan Ramadhan khususnya menjelang lebaran.

4. Pakaian dan Busana Muslim

Bulan Ramadhan memiliki nuansa religi yang terasa begitu kental sepanjang bulan. Hal ini membuat keseharian kita pun lebih banyak diisi dengan kegiatan keagamaan. Termasuk menggunakan pakaian, di bulan puasa busana muslim dikenakan setiap hari sehingga peluang atas bisnis ini sangat tinggi. Apalagi menjelang lebaran, dimana tradisi di beberapa daerah masyarakatnya mengenakan baju baru saat lebaran.


5. Ketupat

Ketupat adalah makanan yang sangat identic dengan bulan puasa terutama saat Idul Fitri atau lebaran. Hampir setiap rumah di Indonesia menyediakan makanan tersebut untuk dihidangkan saat lebaran. Namun tidak semua orang dapat membuat olahan ketupat yang menggunakan daun kelapa itu. Sehingga hal ini menjadi lahan rezeki yang begitu besar bagi mereka yang bisa membuat ketupat.


6. Kembang Api


Meski peredaran kembang api sudah seringkali menjadi perhatian dan pengawasan pihak berwajib. Namun perayaan kembang api di bulan Ramadhan yang identhik dengan keceriaan dan kemenangan, serta tradisi yang sudah menurun dari dulu masih sulit untuk di hentikan. Sehingga kembang api masih menjadi sebuah peluang usaha yang menjanjikan untuk dijalankan. Hanya saja kita perlu jeli, berhati hati dan memilih untuk menjual kembang api yang tidak berbahaya, agar tidak terjadi hal hal yang tidak diinginkan.


7. Parsel


Barang yang biasanya ditunggu-tunggu saat menjelang hari raya lebaran adalah saling berkirim parsel dengan keluarga, saudara dan rekan-rekan. Parsel ini menjanjikan peluang yang cukup besar di hari raya, termasuk di hari lebaran. Kebiasaan ini menjadi begitu tenar terutama di kalangan menengah ke atas saat lebaran tiba.


Sekian 7 Peluang Usaha/Sampingan Terlaris Saat Bulan Ramadhan, yang bisa Agan Sista pilih dan lakukan baik berjualan secara online maupun offline.